Dengan kapasitas angkutan sampai dengan 14 ton dan cabin to end sepanjang 8.790 mm, serta 4 silinder engine yang bertenaga namun tetap irit, Isuzu FTR memenuhi kebutuhan bagi para pebisnis logistik, kurir, dan pengolahan.
Dengan kapasitas angkut 14 ton dan cabin to end 8.790 mm, Isuzu FTR memenuhi kebutuhan bagi para pebisnis logistik, kurir, dan pengolahan.
Isuzu FTR memakai mesin 4 silinder untuk menjaga keiritan kendaraan, namum masih bertenaga dengan tenaga maksimum 210 PS. Selebihnya, Isuzu FTR mempunyai keuntungan dari flat torque dengan torsi maksimum 72 Kgm di antara 1.600 – 2.600 rpm sehingga konsumsi bahan bakar tetap minim pada torsi yang besar.
Isuzu FTR memiliki ketinggian sasis 254 mm (A), kelebaran 85 mm (B) dan ketebalan 8 mm (C) sehingga keamanan sasis tetap terjaga pada kondisi yang berat.
Air cleaner sensor pada Isuzu FTR Euro 4 diubah dari tipe electric menjadi tipe mekanik sehingga lebih sederhana dan dapat diandalkan. Perubahan ini membuat suku cadang menjadi sama dengan model lain sehingga lebih mudah didapatkan.
Lampu penanda kabin berfungsi sebagai indikator visual pada truk besar yang akan melintas. Hal ini dirancang untuk keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainnya lebih awas pada kondisi berkabut ataupun situasi malam hari.
Isuzu FTR memakai mesin 4 silinder untuk menjaga keiritan kendaraan, namum masih bertenaga dengan tenaga maksimum 210 PS / 2.600 rpm. Selebihnya, Isuzu FTR mempunyai keuntungan dari flat torque dengan torsi maksimum 72 Kgm di antara 1.600 – 2.600 rpm sehingga konsumsi bahan bakar tetap minim pada torsi yang besar.
Isuzu FTR memiliki ketinggian sasis 254 mm (A), kelebaran 85 mm (B) dan ketebalan 8 mm (C) dengan jarak kiri-kanan 850 mm sehingga keamanan sasis tetap terjaga pada kondisi yang berat.
Air cleaner sensor pada Isuzu FTR Euro 4 diubah dari tipe electric menjadi tipe mekanik sehingga lebih sederhana dan dapat diandalkan. Perubahan ini membuat suku cadang menjadi sama dengan model lain sehingga lebih mudah didapatkan.
Lampu penanda kabin berfungsi sebagai indikator visual pada truk besar yang akan melintas. Hal ini dirancang untuk keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainnya lebih awas pada kondisi berkabut ataupun situasi malam hari.
Tractive effort atau gaya tarik, menunjukkan performa kendaraan ketika melintasi pelbagai kondisi jalan. Kombinasi antara torsi mesin, perbandingan gigi terakhir dan radius putaran ban akan diperhitungkan dalam mengukur performa gaya tarik kendaraan.